Gangguan tidur bisa dipicu oleh berbagai macam hal, namun pada anak TV paling berpengaruh. Anak-anak yang memiliki TV sendiri di kamarnya cenderung lebih sering mengalami gangguan tidur, apalagi jika sering menonton tayangan kekerasan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Seattle Children Research Institute mengungkap tayangan kekerasan di TV sangat mempengaruhi pola tidur pada anak. Penelitian ini melibatkan 600 anak usia prasekolah yakni antara 3 hingga 5 tahun.
Selama seminggu, orangtua partisipan diminta mengamati pola tidur anaknya dan mencatat apabila si anak mengalami gangguan tidur. Kebiasaan menonton TV juga dicatat, meliputi lamanya waktu yang dihabiskan di depan TV serta jenis tayangan yang ditonton.
Hasil pengamatan menunjukkan, anak-anak yang mmeiliki TV sendiri di kamarnya cenderung masih menonton TV setelah jam 7 malam. Pada kelompok ini, 8 persen partisipan mengalami gangguan tidur antara 5-7 hari/pekan dan mengantuk di siang harinya.
Angka tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah kasus gangguan tidur pada partisipan yang tidak memiliki TV di kamarnya, yakni hanya 1 persen. Kebanyakan partisipan yang tidak punya TV sendiri sudah tidur dan tidak menonton TV lagi setelah jam 7 malam.
Sementara ketika dilihat jenis tontonannya, gangguan tidur lebih banyak dialami partisipan yang sering menonton tayangan kekerasan sedikitnya 1 jam/hari. Kebiasaan ini memicu sedikitnya 1 jenis gangguan tidur yang menyebabkan partisipan sering mengantuk di siang hari.
Dr Neena Malik, psikolog dari University of Miami yang tidak terlibat dalam penelitian itu membenarkan bahwa tayangan TV bisa mempengaruhi pola tidur anak. Karena anak belum bisa membedakan sesuatu yang nyata dengan khayalan, maka segala sesuatu akan tampak nyata baginya.
"Apa yang mereka lihat akan terasa sangat nyata dan itu akan sangat menakutkan bagi mereka," ungkap Dr Malik seperti dikutip dari Livescience, Rabu (28/6/2011).
Dr Malik juga mengingatkan, gangguan tidur berisiko memicu masalah kesehatan kelak saat anak-anak tersebut tumbuh dewasa. Berbagai penelitian menunjukkan, gangguan tidur di masa kecil bisa meningkatkan risiko obesitas dan berbagai gangguan metabolisme seperti diabetes.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Seattle Children Research Institute mengungkap tayangan kekerasan di TV sangat mempengaruhi pola tidur pada anak. Penelitian ini melibatkan 600 anak usia prasekolah yakni antara 3 hingga 5 tahun.
Selama seminggu, orangtua partisipan diminta mengamati pola tidur anaknya dan mencatat apabila si anak mengalami gangguan tidur. Kebiasaan menonton TV juga dicatat, meliputi lamanya waktu yang dihabiskan di depan TV serta jenis tayangan yang ditonton.
Hasil pengamatan menunjukkan, anak-anak yang mmeiliki TV sendiri di kamarnya cenderung masih menonton TV setelah jam 7 malam. Pada kelompok ini, 8 persen partisipan mengalami gangguan tidur antara 5-7 hari/pekan dan mengantuk di siang harinya.
Angka tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah kasus gangguan tidur pada partisipan yang tidak memiliki TV di kamarnya, yakni hanya 1 persen. Kebanyakan partisipan yang tidak punya TV sendiri sudah tidur dan tidak menonton TV lagi setelah jam 7 malam.
Sementara ketika dilihat jenis tontonannya, gangguan tidur lebih banyak dialami partisipan yang sering menonton tayangan kekerasan sedikitnya 1 jam/hari. Kebiasaan ini memicu sedikitnya 1 jenis gangguan tidur yang menyebabkan partisipan sering mengantuk di siang hari.
Dr Neena Malik, psikolog dari University of Miami yang tidak terlibat dalam penelitian itu membenarkan bahwa tayangan TV bisa mempengaruhi pola tidur anak. Karena anak belum bisa membedakan sesuatu yang nyata dengan khayalan, maka segala sesuatu akan tampak nyata baginya.
"Apa yang mereka lihat akan terasa sangat nyata dan itu akan sangat menakutkan bagi mereka," ungkap Dr Malik seperti dikutip dari Livescience, Rabu (28/6/2011).
Dr Malik juga mengingatkan, gangguan tidur berisiko memicu masalah kesehatan kelak saat anak-anak tersebut tumbuh dewasa. Berbagai penelitian menunjukkan, gangguan tidur di masa kecil bisa meningkatkan risiko obesitas dan berbagai gangguan metabolisme seperti diabetes.
1 komentar:
Ingin mencari Situs Betting Online yang mengutamakan Kepuasan dan Kenyamanan Bettor?
Sudah tidak perlu diragukan lagi, segera bergabung bersama S128Cash Situs Betting Online Terbaik dan Terpercaya.
S128Cash menyediakan semua permainan Fairplay seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Segera daftarkan diri Anda, raih kemenangan Anda dan dapatkan Bonus menarik kami, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Situs Judi Bola Terpercaya
Posting Komentar