Kotoran kuda yang bau dan menjijikkan ternyata bisa dijadikan kertas. Hal itu terbukti dari hasil penemuan tiga siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat, Kabupaten Lamongan.
Dafina Balqis, Dyah Ayu dan M. Teguh Kurniawan ketigasiswa tersebut telah sukses mendaur ulang kotoran kuda menjadi kertas tulis. Hebatnya lagi, ketiga siswa kelas Xl jurusan Ilmu Penegetahuan Alam (IPA) ini hanya butuh waktu tak lebih dari tiga bulan untuk melakukan penelitian hingga mempraktekkan cara pembuatan kertas kotoran kuda.
Ada tiga tahap proses pembuatan kertas dari kotoran kuda tersebut. Pertama, bahan dasar kotoran kuda yang telah kering di oven selama kurang lebih 15 menit lalu dilunakkan dengan bahan kimia. Kedua, setelah dicampur dengan pelunak selanjutnya kotoran tersebut dicuci dan didiamkan selama sehari lalu dicampur bahan pemutih dan perekat untuk dihaluskan dengan blender.
Terakhir, bahan yang telah diblender dicetak sesuai ukuran kertas yang diinginkan, setelah itu, hanya menunggu kurang lebih empat jam kertas berbahan dasar kotoran kuda tersebut siap untuk di manfaatkan.
Meski sukses, ketiga siswa ini mengakui masih banyak kekurangan, hal itu disebabkan keterbatasan peralatan yang mereka pergunakan. "ya, kami masih perlu banyak belajar dan melakukan penyempurnaan hingga hasilnya bisa lebih maksimal", terang Teguh, usai mempraktekkan penemuannya.
Kendati demikian,pihak pembimbing maupun sekolah, berencana mematenkan penemuan tersebut, "kami sangat bangga dan mengapresisasi kreatifitas para siswa dan kami berencana akan mendaftarkan hak paten atas penemuan ini". ungkap guru pembimbing IPA.
Perlu diketahui, ide pembuatan kertas ketiga siswa tersebut berawal dari banyaknya kotoran kuda yang sering mereka lihat di pangkalan dokar (kereta kuda) pasar Babat. Mereka berharap, penemuan mereka ini nantinya bisa mengurangi banyaknya kotoran kuda di jalan.
Dafina Balqis, Dyah Ayu dan M. Teguh Kurniawan ketigasiswa tersebut telah sukses mendaur ulang kotoran kuda menjadi kertas tulis. Hebatnya lagi, ketiga siswa kelas Xl jurusan Ilmu Penegetahuan Alam (IPA) ini hanya butuh waktu tak lebih dari tiga bulan untuk melakukan penelitian hingga mempraktekkan cara pembuatan kertas kotoran kuda.
Ada tiga tahap proses pembuatan kertas dari kotoran kuda tersebut. Pertama, bahan dasar kotoran kuda yang telah kering di oven selama kurang lebih 15 menit lalu dilunakkan dengan bahan kimia. Kedua, setelah dicampur dengan pelunak selanjutnya kotoran tersebut dicuci dan didiamkan selama sehari lalu dicampur bahan pemutih dan perekat untuk dihaluskan dengan blender.
Terakhir, bahan yang telah diblender dicetak sesuai ukuran kertas yang diinginkan, setelah itu, hanya menunggu kurang lebih empat jam kertas berbahan dasar kotoran kuda tersebut siap untuk di manfaatkan.
Meski sukses, ketiga siswa ini mengakui masih banyak kekurangan, hal itu disebabkan keterbatasan peralatan yang mereka pergunakan. "ya, kami masih perlu banyak belajar dan melakukan penyempurnaan hingga hasilnya bisa lebih maksimal", terang Teguh, usai mempraktekkan penemuannya.
Kendati demikian,pihak pembimbing maupun sekolah, berencana mematenkan penemuan tersebut, "kami sangat bangga dan mengapresisasi kreatifitas para siswa dan kami berencana akan mendaftarkan hak paten atas penemuan ini". ungkap guru pembimbing IPA.
Perlu diketahui, ide pembuatan kertas ketiga siswa tersebut berawal dari banyaknya kotoran kuda yang sering mereka lihat di pangkalan dokar (kereta kuda) pasar Babat. Mereka berharap, penemuan mereka ini nantinya bisa mengurangi banyaknya kotoran kuda di jalan.
0 komentar:
Posting Komentar